Korupsi Politik Harus Dicegah Sejak Perekrutan Caleg

14-02-2013 / LAIN-LAIN

 

Berpolitik dengan membangun partai tetap terhormat sepanjang beretika dan berkomitmen baik. Partai politik justru harus menjadi kawah candradimuka untuk melahirkan pemimpin bangsa. Namun, efek dari rentannya bahaya korupsi politik harus dicegah sejak awal perekrutan caleg.

Demikian ditegaskan anggota DPR RI Sohibul Iman dalam Dialog Parlemen di Press Room DPR, Kamis (14/2). Acara yang bertemakan “Bersih-bersih partai ini” menyorot maraknya korupsi politik yang dilakukan para kader partai. Ini juga merupakan dilema dari sistem pemilu kita yang sangat rentan disusupi politik uang.

Sohibul Iman yang akan menggantikan Wakil Ketua DPR Anis Matta ini menyatakan setuju harus ada perbaikan UU politik, misalnya dengan membatasi biaya kampanye. Pada  pembahasan UU Pemilu, FPKS dan FPDI Perjuangan, bertahan pada usulan sistem proporsional tertutup untuk menghindari pemilu berbiaya tinggi. Dengan proporsional tertutup, kertas suara juga semakin ringkas dan hemat.

Bila rekrutmennya baik, sistem proporsional tertutup juga akan baik. Namun, akhirnya DPR memutuskan proporsional terbuka. Walaupun, lanjut Sohibul Iman, FPKS sendiri agak gamang mengusulkan proporsional tertutup. Namun, apapun sistemnya, partai harus mengawasi dengan ketat rekrutmen calegnya masing-masing. Jangan ada lagi politik uang. Dan partai memang tempat melahirkan pemimpin bangsa.

Hal yang penting untuk dilakukan pula adalah pendidikan politik kepada masyarakat kita. Sejak ORBA, masyarakat kita cenderung menunggu pemberian materi daripada menanyakan program kerja caleg. Jadi peluang money politic tidak saja datang dari calegnya itu sendiri, tapi juga masyarakat konstituennya.

Sohibul Iman mengatakan, kampanye dengan sistem proporsional terbuka kerap mengotori kota, karena para caleg bersaing dan berlomba-lomba untuk dikenal konstituennya dengan menempelkan poster dan spanduk. Ia sendiri mengaku tak mau menggunakan cara seperti itu. Untuk berkampanye, kata Sohibul, ia lebih suka berkampanye lewat penempelan banner di angkutan-angkutan umum. Inilah sekadar model dan plus minus dari sistem pemilu kita. (mh) foto:doc/pale

BERITA TERKAIT
Kunjungi Tanambulava Sulteng, Matindas Dengarkan Aspirasi dan Salurkan Bantuan
04-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Matindas J Rumambi menyerap aspirasi dan menyerahkan bantuan kepada warga Desa Sibalaya Barat, Kecamatan...
Rocky Chandra Serukan Kewaspadaan Masyarakat Hadapi Banjir dan Longsor di Jambi
04-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI dari Dapil Jambi memberikan tanggapan terkait meningkatnya bencana banjir dan longsor yang melanda di...
Rocky Candra Desak Pertamina Tanggung Jawab atas Kerugian Warga Terdampak Proyek di Jambi
02-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI dari Dapil Jambi, Rocky Candra, mendesak PT Pertamina (Persero) dan anak perusahaannya, PT Pertamina...
Novita Hardini Apresiasi Inovasi Pemkab Trenggalek Libatkan Baznas dalam Program MBG
02-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur VII Novita Hardini, mengapresiasi inovasi Pemkab Trenggalek dalam menjalankan program Makan...